Dolar Mengalir Terlampau Besar

Edisi: 13/34 / Tanggal : 2005-05-29 / Halaman : 122 / Rubrik : EB / Penulis : Aryanto, Y. Tomi , Kurniawan, Stephanus S. , Sianipar, Angelus Tito


RAPAT konsultasi pada Rabu sore pekan lalu itu baru mulai menghangat ketika diam-diam Habil Marati meninggalkan ruang pertemuan. Para koleganya menduga anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR dari Fraksi Persatuan Pembangunan itu hanya ke toilet. Rupanya, dari kamar kecil, Habil tak kembali ke rapat bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berlangsung tertutup.

”Padahal, kalau dia ada, kami senang juga,” kata Ketua Komisi, Paskah Suzeta. ”Sebab, kami juga membahas kasus Bank Mandiri yang diperiksa BPK.” Tak seperti jika DPR mengundang mitra kerjanya di pemerintah, rapat tak berlangsung di kantor mereka di Senayan. Karena berhadapan dengan sesama lembaga tinggi negara, kali ini 19 anggota Komisi Keuangan dan Perbankan yang datang ke auditorium kantor BPK.

Kehadiran Habil dianggap penting karena nama perusahaan miliknya, PT Batavindo Kridanusa,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…