Lonceng Perang Di Porsea
Edisi: 50/31 / Tanggal : 2003-02-16 / Halaman : 103 / Rubrik : EB / Penulis : Tanjung, Leanika , Soedjiartono, Bambang,
LONCENG dari puluhan gereja berdentang-dentang. Hari menjelang siang di Sirait Uruk, Porsea. Dalam hitungan menit, jalan masuk menuju Desa Sosor Ladang tertutup oleh ratusan warga. Di ujung jalan, pabrik bubur kertas Toba Pulp Lestari (dulu Inti Indorayon Utama) seperti sedang menunggu vonis.
Lonceng berantai siang itu tak mengundang warga Porsea untuk beribadah. Itu tanda berkumpul. Warga sepakat untuk menentang beroperasinya kembali pabrik pulp yang pekat dengan limbah berbahaya itu.
Penolakan warga dari enam kecamatan di Porsea itu tak main-main. Menurut Ketua Umum Forum Bonapasogit, Martin Sirait, masyarakat akan terus menentang sampai pabrik yang sedang melakukan uji coba produksi itu ditutup lagi. Janji direksi bahwa Toba Pulp akan ramah lingkungan dan meneteskan sebagian dari pendapatannya ke masyarakat tak digubris. "Sudah tak ada kompromi," kata Martin.
Bagi sebagian besar warga Porsea, kisah tentang pabrik pulp seperti buku yang harus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…