Orang Perahu Tepian Mahakam

Edisi: 11/34 / Tanggal : 2005-05-15 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung , Redy M.Z.,


DARI dapur sempit itu menyebar harum udang digoreng. Di sebelahnya, empat pemuda tanggung asyik bermain kartu domino. Semuanya tampak wajar belaka, siang itu, sampai tiba-tiba sekujur ruang bergoyang limbung: sebuah ketinting—perahu bermesin—melintas lewat.

Dapur dan seisinya memang berada di dalam perahu. Sama seperti perahu lain, yang tertambat ataupun bersimpang-siur menyusuri sela-sela rumah di kampung nelayan Desa Pela Lama, Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di desa yang terletak di tepi Sungai Mahakam itu, sudah sebulan terakhir air sungai menggenangi kampung.

Banjir satu hingga tiga meter hanya menyisakan atap rumah di atas permukaan air. Untuk bertahan, ratusan keluarga terpaksa memindahkan kehidupannya ke dalam sampan. Di atas perahu sebesar truk pasir itulah mereka melakukan segalanya: dari memasak hingga tidur.

Ada sekitar seratus keluarga yang memilih hidup di atas perahu. Mereka tak bisa berbuat lain karena tak punya sanak keluarga di perbukitan untuk mengungsi. Banjir Mahakam merupakan peristiwa tahunan, dan warga sudah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?