Salat Bilingual Ajaran Roy
Edisi: 11/34 / Tanggal : 2005-05-15 / Halaman : 44 / Rubrik : AG / Penulis : Rulianto, Agung , Wibowo, Kukuh S.,
TATO kuda tertatah jelas di lengan kirinya. Dalam keseharian, ia sengaja tampil beda untuk ukuran pengasuh pondok: kaus terbungkus rompi dan bercelana jins. Padahal, ia mengasuh sebuah padepokan spiritual di Lawang, Malang, Jawa Timur, bernama Pondok Itikaf Jamaah Ngaji Lelaku. Namanya keren, gelarnya mentereng: Kiai Haji Mochammad Yusman Roy. Tapi para santri lebih sering memanggilnya Kiai Roy.
Bukan soal penampilan yang jadi perkara. Kehebohan dipicu lantaran cara Yusman Roy, 50 tahun, mengajarkan salat kepada anak didiknya. Ia mewajibkan imam memimpin salat secara dwibahasa: bahasa Arab plus Indonesia. Tempo berkunjung ke Pondok Itikaf, Rabu pekan lalu. Pesantren yang didirikan sewindu lalu itu berada di atas lahan seluas 400 meter persegi.
Tatkala waktu zuhur tiba, Roy mengajak santri dan keluarganya salat berjamaah di lantai bawah dari bangunan berlantai tiga itu. Setelah mengumandangkan iqamat, Roy mengambil tempat di deretan makmum. Bambang Sutedjo, 53 tahun, salah seorang santri, bertindak sebagai imam dengan melafalkan bacaan salat secara lantang. Ini beda dengan lazimnya salat zuhur yang jamak dibaca di dalam hati.
Bagi yang tidak biasa salat di sana pasti bakal kagok, sebab setiap kali bacaan salat dalam bahasa Arab selesai, sang imam langsung menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sedangkan makmum tetap menggunakan bahasa Arab.
Salat ala Roy ini membuat gerah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…