Orang Berbahaya Di Partai Merdeka

Edisi: 49/31 / Tanggal : 2003-02-09 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Lebang, Tomi, ,


ADI Sasono muncul lagi di keriuhan politik. Kali ini bukan sekadar mengkritik pemerintah atau menggoyang Megawati-Hamzah Haz sebagaimana dilakukan banyak aktivis, melainkan mendirikan partai baru, Partai Merdeka. Di partai berlambang lingkaran hijau itu, Adi menjadi ketua umum. Ini seakan menjawab tantangan Megawati agar politikus masuk partai untuk bertanding dalam pemilu tahun depan, bukan ”main goyang” mengatasnamakan rakyat.

Entah bagaimana hitung-hitungan politik Menteri Koperasi di zaman Presiden Habibie ini. Partai Merdeka, yang sudah disahkan Menteri Kehakiman, dijalankan orang-orang muda dari lingkungan lembaga swadaya masyarakat (LSM), koperasi, pengusaha, dan aktivis mahasiswa pada zamannya. Praktis, jualan partai ini di ajang pemilihan umum nanti hanya Adi Sasono seorang.

Selain menjual figur ketua umumnya, partai ini mengemas dagangan lama yang sudah puluhan tahun diusung Adi Sasono: ekonomi kerakyatan. Menurut Adi, dari semua partai yang ada sekarang, tidak ada satu pun yang secara tegas mewakili masyarakat papan bawah. ”Nasib masyarakat kecil tidak bisa dijadikan barang titipan,” katanya. Karena itulah, lewat partai ini, Adi Sasono berharap mendapat dukungan luas dari kalangan buruh, petani, nelayan, dan kaum miskin. Sejauh ini, kata Adi, sudah terbentuk kepengurusan wilayah di 17 kota di Indonesia.

Adi mengakui tak punya uang dalam mendirikan partai. Modal awal hanya untuk sewa kantor, sebuah bangunan rumah-toko empat lantai tanpa lift di Jalan Majapahit, Jakarta.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?