Berburu Laba Dari Asia
Edisi: 49/31 / Tanggal : 2003-02-09 / Halaman : 54 / Rubrik : OR / Penulis : Rulianto, Agung , ,
BANGKU-BANGKU penonton di Stadion Goodison Park, Liverpool, hanya terisi separuh. Senja itu, tuan rumah Everton menjamu Manchester City. Pertarungan antartim papan tengah Liga Utama Inggris ini berlangsung dalam tempo sedang. Ujungnya, pertandingan ini berakhir dengan skor imbang, masing-masing melesakkan dua gol.
Sepintas pertarungan pada awal Januari silam itu kurang menarik. Tapi ternyata sebanyak 350 juta pasang mata memelototinya lewat televisi. Angka ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Liga Inggris. Penonton dari mana? Bukankah penduduk Inggris hanya sekitar 12,5 juta jiwa? Sebagian besar penonton televisi itu justru berasal dari Cina, negeri di seberang benua.
Semua itu gara-gara dua bintang sepak bola Cina, Li Tie dan Sun Jihai, yang merumput di Liga Inggris, diturunkan pada pertandingan tersebut. Li Tie membela tim Everton, sementara Sun Jihai bergabung dengan pasukan Manchester City. Itu bukan berarti mereka benar-benar menjadi andalan bagi timnya. Pertimbangannya lebih karena hitung-hitungan bisnis. Produsen telepon genggam dari Cina, Kejian, telah menjadi sponsor utama Everton. Sejumlah perusahaan yang menjual produknya ke Cina pun ikut menabur iklan di pertandingan ini.
Asia telah menjadi pasar industri sepak bola yang subur. Jangan heran jika klub-klub Eropa kini makin rakus mengejar pemain dari benua ini. Di musim kompetisi 2002-2003, ada sepuluh pemain baru yang diboyong…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…