Diselewengkan, Disunat, Dibagi Rata
Edisi: 48/31 / Tanggal : 2003-02-02 / Halaman : 23 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
TANGGUNG jawab, dedikasi, dan kemampuan aparat birokrasi yang selama ini diragukan, kini kembali diuji melalui program beras untuk rakyat miskin, yang populer disebut raskin. Membagi-bagi beras yang dijatah Sub-Depot Logistik (Sub-Dolog) tentu bukan pekerjaan yang sulit. Namun banyak hal menunjukkan bahwa tugas sesederhana itu pun tak bisa dilakukan aparat dengan baik. Dan rakyat lagi-lagi dikecewakan.
Di Cikatomas, Tasikmalaya, 21,5 ton beras murah tidak dijual kepada rakyat miskin, tapi dilego kepada pengusaha seharga Rp 1.300 per kilogram. Dari selisih harga Rp 300 per kg, pegawai kecamatan yang menyelewengkan raskin itu meraup untung sekitar Rp 6,5 juta. Penyelewengan yang agak berbeda dilakukan di Muara Angke, Jakarta…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.