Main Tinju Di Sekolah Elite

Edisi: 10/34 / Tanggal : 2005-05-08 / Halaman : 76 / Rubrik : KRI / Penulis : Meuko, Nurlis E. , Damayanti, Rengga , Ihsan, Amal

GEDUNG sekolah itu bercat hijau tua, sewarna dengan tembok setinggi tiga meter yang mengelilinginya. Tiga penjaga lengkap dengan pendeteksi logam selalu berdiri sigap di pintu gerbang. Di atasnya, ada tulisan mencolok: Jakarta International School. Ada pula pintu masuk untuk pejalan kaki, berada di sisi barat pintu gerbang. Di sini juga ada penjaga.

Meski gerbang selalu menganga, tak sembarang orang boleh masuk ke gedung yang berada di Jalan Tarogong, Cilandak, Jakarta Selatan itu. Di sinilah para ekspatriat, umumnya berasal dari Amerika Serikat, menyekolahkan anaknya. Hanya ada satu-dua anak Indonesia yang belajar di sana, bersama sekitar 2.500 pelajar asing dari 56 negara.

Sejak dibuka pada 1992, belum pernah terjadi perkelahian pelajar atau keributan di sekolah yang dijaga ketat ini. Semua kegiatan olahraga di sana pun selalu berlangsung tertib. Itu sebabnya keributan yang meletik pada Minggu 17 April lalu, dalam sebuah pertandingan basket, cukup menggegerkan. Apalagi insiden ini melibatkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Theo F. Toemion.

Kejadiannya mirip keributan dalam pertandingan sepak bola di kampung. Kebetulan, hari itu JIS menjadi tuan rumah pertandingan basket antarmurid sekolah dasar. Di antara pemain yang membela tim tuan rumah adalah Daniel, 7 tahun, putra bungsu Theo Toemion. Dia satu-satunya peserta warga Indonesia yang bermain.…

Keywords: -

---

Foto Terkait