Usai Sudah Suriah-libanon

Edisi: 10/34 / Tanggal : 2005-05-08 / Halaman : 110 / Rubrik : LN / Penulis : Parera, Philipus , ,


DI dalam tenda darurat yang terpancang dekat Monumen Para Martir, Mario Arbid menyedot rokoknya dengan nikmat, lalu berujar: ”Kami telah menjadikan semua ini kenyataan.” Hari itu, Selasa pekan lalu, Suriah menarik kelompok terakhir tentaranya dari Libanon. Bersama ribuan warga Beirut, ibu negeri Libanon, Mario Arbid menatap lekat iring-iringan terakhir para serdadu itu dengan perasaan meluap-luap. Usia Arbid baru 19 tahun. Dia lahir 10 tahun setelah Suriah ”menduduki” Libanon. Dia tumbuh bersama ribuan anak-anak Suriah di negeri itu, tapi Mario tahu Suriah bukanlah Libanon.

Maka, dia ikut bersorak ketika tentara Suriah melintasi perbatasan dan tak kembali lagi. Arbid melewatkan 70 hari di Kamp Kemerdekaan sejak Perdana Menteri Rafik Bahaa Edine Hariri ditemukan tewas terbunuh, 14 Februari lalu. Ada puluhan tenda di sana, semuanya berhiaskan warna bendera Libanon: merah, putih, dan hijau. Penghuni tenda itu rata-rata mahasiswa. Mereka bersumpah untuk berkemah dan berdemonstrasi di sana sampai tentara Suriah sepenuhnya meninggalkan Libanon.

Selasa pekan lalu, impian anak-anak muda itu terpenuhi. Tentara Suriah yang masih tersisa sejak penarikan mundur besar-besaran dimulai bulan lalu melintasi perbatasan di Lembah Bekaa. Mereka dipimpin oleh Jenderal Rustom Ghazale, bos intelijen Suriah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…