Mulyana
Edisi: 10/34 / Tanggal : 2005-05-08 / Halaman : 130 / Rubrik : CTP / Penulis : Mohamad, Goenawan
MULYANA atau bukan Mulyana, tiap orang punya detik-detik yang genting, ketika harus menentukan untuk curang atau tak curang, mencuri atau tak mencuri. Detik-detik itu mungkin singkat, tapi itulah saat kebebasan yang menakjubkan.
Menakjubkan dan sekaligus membuat gentar: kebebasan itu sunyi dan penuh risiko. Tapi bagaimanapun ia menandai sebuah otonomi, mengisyaratkan sebuah posisi: manusia bukanlah sebuah kapal keruk. Sebuah kapal keruk, yang digerakkan sepenuhnya oleh pelaku di luar dirinya, tak akan bisa dituntut pertanggungjawaban, tak dapat pula diberi penghormatan. Tak ada mesin yang patut dibui dan layak diberi medali.
Memang bisa dikatakan, keputusan seseorang, Mulyana atau bukan Mulyana, disebabkan oleh wataknya, dan watak adalah akibat warisan genetik orang tua serta pengaruh sekitar yang membekas.
Namun dapatkah semua hal diterangkan dengan garis lurus sebab-dan-akibat itu? Ketika saya memutuskan bertindak A, dan bukan B, saya sebenarnya tak tahu persis adakah hal itu karena nenek moyang saya Ken Arok, atau karena tubuh saya gemuk, atau karena saya berbakat main akordeon dan dibesarkan di Cepu. Siapa yang dapat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…