Abdullahi Ahmed An-na’im: ”tak Ada Yang Bisa Memonopoli Tafsir”
Edisi: 46/31 / Tanggal : 2003-01-19 / Halaman : 51 / Rubrik : AG / Penulis : Nugroho, Kelik M., ,
TANPA jubah, tanpa kopiah, penampilan Prof. Abdullahi Ahmed AnNaâim, 56 tahun, seperti bintang Hollywood berkulit hitam. Rambutnya yang keriting kecil dipotong pendek. Baju berwarna biru dengan motif kotak-kotak membungkus tubuhnya. Padahal guru besar hukum di Universitas Emory, Atlanta, Amerika Serikat, ini juga seorang pemikir Islam. Ia rajin menggeluti syariat Islam. Dan bukunya, Dekonstruksi Syariah, terbitan LKiS Yogyakarta, cukup populer di Indonesia.
Selama dua pekan lalu, cendekiawan asal Sudan itu berkunjung ke Indonesia atas undangan Pusat Bahasa dan Budaya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Berceramah di berbagai lembaga dan kampus secara maraton, penggemar musik jazz itu menyedot minat ratusan penggemarnya.
Tokoh Partai Republik di Sudan ini tak menyukai kategorisasi pemikiran, misalnya fundamentalis atau liberal. âSaya tidak mau dimasukkan dalam suatu kotak,â…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…