Revolusi Sepotong Tempe

Edisi: 16/33 / Tanggal : 2004-06-20 / Halaman : 106 / Rubrik : ILT / Penulis : Sholihin, Burhan , ,


LIPI menciptakan tepung tempe untuk bahan aneka makanan, termasuk es krim dan donat. Sayang, bangsa sendiri malah ogah menyantap.

PUTUT Irwan Pudjiono namanya. Seperti umumnya orang Jawa, dia penggemar berat tempe. Tapi Putut bukan hanya pelahap. Dia adalah pengabdi tempe nyaris dalam arti harfiah. Hampir seluruh kariernya di Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI) ia habiskan untuk meneliti tempe. Sejak lulus dari Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung hingga meraih gelar doktor di Inggris, tangannya hampir tak pernah lepas dari urusan tempe.

"Lo, lulusan ITB kok ngurusin tempe," cemoohan itulah yang dulu kerap diterima Putut saat dia baru bergabung dengan Unit Pengelola Teknis Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI. Tapi Putut tak peduli. Doktor bidang rekayasa biokimia itu malah terobsesi menciptakan 1001 makanan dari tempe. Hasilnya? Dia menciptakan tepung campuran tempe untuk bahan dasar aneka makanan. Dari tepung itu bisa tercipta kudapan ringan nan renyah, donat, kue black forest, bahkan es krim. "Roti dari tepung dijamin tak kalah lezat dengan produk toko roti seperti Holland Bakery," kata Putut. "Padahal semua bahan dari kedelai lokal."

Tapi bukan hanya rasa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…