Pre-power Syndrome

Edisi: 15/33 / Tanggal : 2004-06-13 / Halaman : 88 / Rubrik : KL / Penulis : Kleden, Ignas , ,


Ignas Kleden *)
*) Sosiolog, Direktur Center for East Indonesian Affairs (CEIA)

KEKUASAAN tampaknya selalu memberikan efek kejiwaan. Seseorang yang mengakhiri kekuasaannya sering terkena gejala post-power syndrome berupa kondisi kejiwaan yang ditandai oleh depresi, stres, gangguan kesehatan, atau perilaku yang menonjol-nonjolkan kekuasaan yang dalam kenyataan tak dimilikinya lagi.

Mengapa orang dapat terganggu keseimbangan jiwanya jika dia tiba-tiba terpisah dari kekuasaan yang untuk jangka waktu tertentu diberikan kepadanya? Mungkin ada berbagai sebab. Namun, salah satu faktor yang menentukan adalah persepsi terhadap hubungan antara identitas pribadi dan posisi kekuasaan. Biasanya seorang pemimpin yang melihat identitas pribadinya sebagai hal yang berbeda dari kekuasaan yang sedang dimilikinya dapat mengatasi dengan cepat perubahan situasi dari berkuasa menjadi tidak lagi berkuasa. Dia tidak menjadi linglung dan kaget terlalu lama, dan dapat segera meneruskan peranannya sebagai anggota aktif masyarakat, dengan mengajar, menulis di surat kabar, menjadi pembicara dalam seminar dan diskusi, atau terlibat sebagai anggota aktif organisasi kemasyarakatan.

Kita mengenal beberapa tokoh kita yang cukup lama berkecimpung dalam pemerintahan yang setelah meninggalkan jabatannya tetap aktif dan kreatif sebagai anggota masyarakat biasa. Dari masa Orde Lama, patut disebut Bung Hatta sebagai contoh seseorang yang tetap mengisi hidupnya dengan berbagai kegiatan dan kebajikan setelah mengundurkan diri dari posisi tertinggi nomor dua. Atau juga Haji Agus Salim, yang setelah meninggalkan tugas-tugas politik dan diplomatiknya tetap giat membimbing para cendekiawan muda, memberi kuliah di dalam dan di luar negeri, dan menuliskan buah pikirannya tentang berbagai soal.

Dari masa Orde Baru, para bekas menteri seperti Prof. Mukti Ali (alm.), Prof. Sumitro Djojohadikusumo (alm.), Prof. Sarbini Sumawinata, Prof. M. Sadli, dan Drs. Frans Seda adalah beberapa nama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…