Melawan Terorisme Dengan Kekuatan Lunak

Edisi: 15/33 / Tanggal : 2004-06-13 / Halaman : 104 / Rubrik : KL / Penulis : Nye, Joseph S. ,


Joseph S. Nye *)
*) Dekan Kennedy School of Government, Harvard University, dan penulis buku Soft Power: the Means to Success in World Politics

TAHUN lalu, di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, George Carey bertanya kepada Colin Powell. Pertanyaannya, mengapa Amerika Serikat terlihat sangat mengutamakan kekuatan keras ketimbang kekuatan lunaknya. Mantan Kardinal Canterbury yang Menteri Luar Negeri AS itu menjawab, penggunaan kekuatan keras oleh negerinya bertujuan memenangi Perang Dunia Kedua. "Apa kelanjutan setelah penggunaan kekuatan keras? Apakah AS ingin menguasai satu negara di Eropa?" ia melanjutkan. "Tidak. Kekuatan lunak itu berupa Rencana Marshall.... Kami telah menerapkannya di Jepang."

Setelah Perang Irak berakhir, saya berbicara tentang kekuatan lunak (ini konsep yang saya kembangkan) di satu seminar yang disponsori Angkatan Darat di Washington, DC. Ikut berbicara, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld. Menurut laporan pers, "para pejabat tinggi Pentagon menyimak dengan simpatik." Namun, ketika ditanya pers, Rumsfeld berkomentar, "Saya tak paham apa maksudnya."…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…