Lagu Sumbang Soal Militer
Edisi: 14/33 / Tanggal : 2004-06-06 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wijayanta, Hanibal W.Y. , Agustina, Widiarsi , Sudrajat
SOSIOLOG Imam Prasodjo terkejut. Saat sedang menunggu rekaman talk show Ada Aa Gym--acara yang menghadirkan Imam dan calon presiden Partai Golkar Wiranto di stasiun RCTI--dua pekan lalu, tiba-tiba ia dipanggil Edi Pribadi, produser acara itu. "Pak Wiranto tidak menghendaki Mas Imam di acara ini," kata Edi.
Beberapa menit lagi acara yang dipandu pemimpin Pondok Pesantren Darut Tauhid, K.H. Abdullah Gymnastiar, itu akan dimulai. Imam, yang tak tahu dari mana larangan itu berasal, tiba-tiba nekat ketika melihat Wiranto masuk ke ruang tunggu VIP. Dosen Sosiologi FISIP Universitas Indonesia itu duduk di samping sang kandidat presiden dan bertanya blakblakan. "Benarkah Pak Wiranto tidak comfortable jika saya ikut acara ini?" tanya Imam. Wiranto menjawab, "O, enggak benar itu." Berkali-kali ia mengulang bantahan itu untuk meyakinkan Imam. Mendengar jawaban Wiranto, Imam segera menemui Edi dan Wakil Pemimpin Redaksi RCTI Atmadji Sumarkidjo. "Terus saja, enggak masalah," katanya. Imam pun tampil ke depan.
Yang sewot adalah Mayjen (Purn.) Asman Akhir Nasution, bekas Direktur Utama PT Telkom yang kini adalah salah satu anggota tim sukses Wiranto. Ternyata dari dialah larangan itu berasal--entah apa alasannya. Melihat Imam tetap maju, A.A. Nasution meradang kepada kru RCTI. "Saya sempat mendengar (dia marah)," kata Rasyidin, sekretaris Aa Gym, yang ada di sana saat itu.
Padahal sebelumnya sudah dijelaskan oleh pihak RCTI bahwa acara ini bukan siaran langsung. "Kalau ada yang enggak berkenan, kan, bisa diedit," ujar Edi. Terbukti, ketika rekaman itu diputar kembali, tak ada komplain sama sekali dari Wiranto. Ketika ditanyai, A.A. Nasution panjang-lebar menjelaskan duduk persoalannya. Sayang, sama sekali ia tak mau dikutip.
Insiden Imam Prasodjo ini lalu beredar dari satu pesan pendek (SMS) ke pesan pendek lainnya dengan berbagai bumbu. Lalu tiba-tiba orang terenyak: inikah yang terjadi jika kita berurusan dengan kandidat presiden bekas militer yang dikelilingi juga oleh banyak bekas jenderal?
Ketika Wiranto menang dalam konvensi Golkar dan Susilo Bambang Yudhoyono--bekas Kepala Sosial Politik TNI--dipastikan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…