Eva Joly: Masih Ada Polisi, Pengacara, Dan Hakim Yang Baik

Edisi: 14/33 / Tanggal : 2004-06-06 / Halaman : 43 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


Kisah heroik Eva Joly bermula saat ia terpilih menjadi hakim di Tribunal de Grande Instance, Paris, pada 1983. Eva, ibu dua orang anak, mulai berhadapan dengan pelbagai kasus korupsi yang menggerogoti Prancis. Hidupnya berubah drastis. Ancaman demi ancaman menghampiri Eva Joly. Meski bertaruh nyawa, Eva pantang surut. Dalam kasus megakorupsi di perusahaan Elf, misalnya, Eva berani menangkap anggota kabinet yang masih aktif--Menteri Bernard Tapie. Eva juga menangkap bekas menteri luar negeri Roland Dumas. Walhasil, ia telah menjerat sekitar 100 orang, termasuk bekas perdana menteri Alain Juppe, yang divonis 10 tahun absen dari dunia politik.

Tak mengherankan, berkat dedikasi dan keberaniannya, lembaga nirlaba Transparansi Internasional menjadikan Eva Joly sebagai pendekar antikorupsi. Pada tahun 2001 Eva mendapat Integrity Award dari Transparansi Internasional. Sejak itu Eva laris manis menjadi pembicara dalam pelbagai pertemuan internasional yang mengupas persoalan korupsi.

Dan Indonesia, salah satu juara bertahan negara terkorup di dunia, menyambutnya bulan lalu. "Dengan sepuluh orang baik dan tidak korup," katanya, "Indonesia bisa mengatasi...." Pernyataan yang mendorong semangat. Bagaimana kisah perjalanan hidup Eva Joly? Mengapa ia bertarung melawan para koruptor kakap? Apa tanggapannya tentang korupsi di Indonesia? Wartawan Tempo News Room Faisal Assegaf mewawancarainya di lobi Hotel Le Meridien, Jakarta.

Berikut kutipannya:

Mengapa pemberantasan korupsi kerap membentur dinding?

Korupsi sangat sulit diberantas karena ada persoalan dalam penegakan hukum. Yang sering terjadi, seseorang yang memiliki kekuasaan seolah-olah punya kekebalan hukum. Para pejabat menyalahgunakan kekuasaan dengan sembunyi-sembunyi. Ini persoalan mendasar. Untuk melawannya, sebagai seorang hakim saya menggunakan profesionalitas saya. Saya yakin, bila kita memiliki kemauan untuk menyelesaikan masalah korupsi, tentu akan ada jalan keluar. Untungnya, masyarakat internasional telah melakukan banyak hal untuk menumpas kejahatan korupsi. Saat ini kita sudah memiliki suatu instrumen hukum yang baru. Meski belum dilaksanakan di setiap negara, itu merupakan suatu kemajuan. Ini sangat penting untuk dilakukan karena pemberantasan korupsi sangat terkait dengan masalah pembangunan dan kemiskinan.

Tapi mengapa di negara maju seperti Prancis, korupsi tetap jadi persoalan serius?

Ya,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…