Berani 'gaul' Karena Sulap

Edisi: 01/32 / Tanggal : 2003-03-09 / Halaman : 44 / Rubrik : GH / Penulis : Bektiati, Bina , Putra, Budi, Silalahi, Levi


BOCAH itu meraung dengan wajah pucat-pasi saat digiring ke kamar praktek seorang dokter gigi. Sesaat matanya menyapu aneka peralatan yang tertata rapi di situ—mulai dari bor kecil hingga aneka "pengungkit" mini—yang serba tajam dan berkilat-kilat. Keruan saja si bocah tambah hebat mengerang saat akan didudukkan ke kursi pasien. Tak kehilangan akal, pemilik ruangan itu menjulurkan tangan ke kuping si bocah. Dan, simsalabim…, dari telinga anak itu keluarlah sejumput gula-gula. "Mau permen enggak?" dia membujuk sembari menyodorkan permen.

Pasien cilik itu ternganga keheranan dan menjadi sejinak merpati saat jarum suntik mulai bekerja. Juga ketika segala lubang di giginya diulak-alik. Dokter Gigi Willy—dia menolak disebut nama lengkapnya—memainkan sulap-sulap kecil dalam kamar prakteknya untuk memikat hati pasiennya, yang mayoritas anak-anak. Hiburan "pesulap" Willy tidak berhenti sampai di situ saja. Di kursi periksa, aneka pertunjukan kecil yang memakai peralatan gigi juga ia tampilkan. Alhasil, pasien bukan saja tidak sadar bila sudah disuntik, tapi juga ketagihan untuk kembali ke "Om Dokter".

Ide belajar sulap tebersit saat Willy menonton film Patch Adam, yang bercerita tentang dokter yang "menaklukkan" pasien dengan sulap-sulap kecil. Willy, yang berpraktek di sebuah kawasan di Jakarta Selatan, lantas mendatangi Deddy…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…