Doa Politik Dalam Islam

Edisi: 11/22 / Tanggal : 1992-05-16 / Halaman : 35 / Rubrik : AG / Penulis : ABS


KETIKA sekitar 3.000 orang yang mewakili 37 ormas Islam yang kebanyakan
bernaung di bawah Golkar membacakan doa untuk Presiden Soeharto, beberapa
pihak menyebut peristiwa ini sebagai "doa politik". Seandainya memang
begitu, lalu apa soalnya?

; Kiai Haji Quraish Shihab, dosen pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,
menulis di harian Pelita, tentang kaitan antara doa dan khalifah atau kepala
negara. Ia mengutip ucapan Imam Ahmad Ibnu Hanbal (yang hidup pada abad ke-8),
yang bisa ditafsirkan mengesahkan doa untuk kepala negara: "Seandainya kita
mempunyai doa yang (kita ketahui) makbul, niscaya itu kita gunakan mendoakan
kepala negara."

; Yang jelas, dalam sejarah Islam, doa yang sifatnya politis bukan hal yang
jarang. Misalnya saja bagaimana khalifah Muawiyah memanfaatkan doa untuk
mengukuhkan kekuasaannya. Sayangnya, Muawiyah tak menganjurkan doa yang lurus
mendukung kekhalifahannya. Tapi, yang dianjurkannya adalah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…