Kidung-kidung Kematian Gusti Ngurah

Edisi: 32/35 / Tanggal : 2006-10-08 / Halaman : 62 / Rubrik : IQR / Penulis : Suyono, Seno Joko , Hasan, Rofiqi ,


SEBUAH tembang adalah isyarat. Sebelum terjun ke kancah pertempuran, tatkala kematian sudah jelas membayang, ia menuliskan prinsip-prinsipnya.

Dan saat salvo pertama merobohkan tubuhnya, pasukan Belanda tidak mengetahui ia adalah seorang pengarang besar. Seorang pengarang yang menganggap menulis sastra sebagai jalan penyucian diri, jalan yang menghubungkan dirinya terus-menerus dengan yang Ilahi.

Itulah I Gusti Ngurah Made Agung. Kini sebuah buku berisi transliterasi dan terjemahan naskah karya I Gusti yang aslinya ditulis dalam lontar diterbitkan. Penerjemahnya adalah I Nyoman Wedakusuma. Ada enam karya sastra yang diciptakan oleh Gusti Ngurah: Geguritan Loda, Niti Raja Sesana, Herdaya Sastra, Dharma Sesana, Nengah Jimbaran—semua ini ditulis pada 1903. Serta Purwa Sanghara yang dibuat pada 1905.

Kidung-kidung itulah yang terus menerus dilantunkan di puri Denpasar, untuk menyambut 100 tahun Puputan. Sastra adalah jalan keheningan. Sastra adalah jalan untuk menegakkan yang baik dan benar. Menurut Ida Bagus Gusti Agastia, Ketua Yayasan Dharma Sastra, yang tahun ini juga menerbitkan buku mengenai tembang Gusti Ngurah Agung, isyarat Puputan dapat dilihat dalam Niti Raja Sesana.

Niti Raja Sesana artinya Etika Kepemimpinan Raja. Dalam karya ini jelas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…