Barang Tak Bertuan Versi Farid Faqih

Edisi: 09/34 / Tanggal : 2005-05-01 / Halaman : 96 / Rubrik : HK / Penulis : Baskoro, L.R. , Warsidi, Adi ,


WAJAHNYA kini kembali normal. Segar dan bulat. Tak terlihat lagi lebam biru akibat kekerasan aparat yang beberapa waktu lalu membuat matanya menyipit. Memasuki ruang sidang Pengadilan Negeri Kota Jatho—sekitar 50 km dari Banda Aceh—Farid Faqih terlihat percaya diri. Berbaju koko putih dan berpeci hitam, lelaki 52 tahun ini menebarkan senyum ke sejumlah orang yang dikenalnya.

Selasa pekan lalu, untuk pertama kalinya Farid diajukan ke depan meja hijau. Hari itu jaksa akan membacakan dakwaan. Sehari sebelumnya, koordinator lembaga swadaya masyarakat Government Watch (Gowa) ini masih sempat mengirimkan SMS ke sejumlah rekannya. ”Doain saya sehat dan tidak seperti koruptor yang sering sakit,” demikian ia menulis.

Cerita ini dimulai ketika Farid mendarat di Aceh dua hari setelah badai tsunami menyapu kawasan itu. Di Aceh, selain aktif mengawasi penyaluran bantuan, ia kerap mengikuti rapat yang digelar Satkorlak Bencana di kantor Gubernur Aceh. Di situ tak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…