Pelajaran Dari Tanah Abang

Edisi: 02/32 / Tanggal : 2003-03-16 / Halaman : 88 / Rubrik : KL / Penulis : Budiharjo, Eko, ,


MUSIBAH terbakarnya Pasar Tanah Abang yang fenomenal—bukan fenom-Inul—itu menyebabkan kita tersentak. Bayangkan, menurut laporan, dari 125 hidran yang ada, ternyata hanya satu yang berfungsi. Persyaratan harus adanya peralatan detektor asap dan sprinkler terbukti tidak dipenuhi. Ada reservoir air di tengah pasar tapi tidak bisa diakses pemadam kebakaran. Mobil-mobil pemadam kebakaran tidak dapat berkiprah optimal akibat jalan-jalan yang sempit dan dipenuhi pedagang yang lalu-lalang menyelamatkan harta bendanya. Daftar itu bisa diperpanjang tanpa batas, tapi esensinya adalah keteledoran manusia, ketidaktaatan pada aturan, dan amat lemahnya pengawasan pembangunan.

Sebagai orang Jawa yang berpegang pada petuah nenek moyang agar pasrah (menyerah pada nasib) dan nrima ing pandum (menerima bagian dengan ikhlas), saya menduga tidak ada yang akan menuntut pihak berwenang ke pengadilan. Padahal mestinya pengelola pasar, PD Pasar Jaya, Perusahaan Listrik Negara, bahkan wali kota atau gubernur pun bisa dituntut. Landasan hukumnya kan sudah ada,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…