Sulitnya Desa Konservasi Untuk Bali

Edisi: 03/32 / Tanggal : 2003-03-23 / Halaman : 52 / Rubrik : LIN / Penulis : Hidayat, Agus, Mustika, I Made,


DEDAUNAN yang melambai-lambai dikibas angin yang berembus pelan memang membantu menghilangkan gerah dan mengusir keringat penduduk Desa Sumberkelampok, Kabupaten Buleleng, Bali. Tapi sinar tajam matahari tak sepenuhnya bisa dihindari.

Desa berpenduduk 2.141 jiwa itu memang terasa panas. Penyebabnya bukan padatnya permukiman. Wilayah desa yang terbentang lebih dari 3.000 hektare itu terlihat lebih gersang dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Tegakan pohon tak banyak lagi. Hutan beralih fungsi menjadi lahan pertanian monokultur atau permukiman.

Itu sebabnya, kendati berada di kawasan Taman Nasional Bali Barat, Sumberkelampok bersama lima desa lainnya dari jauh terlihat sebagai bintik cokelat di tengah hijaunya taman nasional seluas 15 ribu hektare itu. Lebih bergeser ke arah laut, pemandangan kering semakin mencolok. Terlebih bila jejeran terumbu karang di dasar laut dangkal diamat-amati, akan terlihat puing-puing kehancurannya.

Pemandangan seperti itu sudah terlihat sejak 1998. Geliat reformasi yang kebablasan membuat penduduk di enam desa dalam wilayah Taman Nasional menyerobot lahan, menebangi hutan, dan menjadikannya sebagai lahan pertanian. Seiring dengan itu, para nelayan pun makin berani melemparkan bom buat menangkap ikan di laut.

Akibatnya, menurut Kepala Taman Nasional Bali Barat, Soediro, hutan berubah menjadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…