Generasi Terbaru Novelis Kita: Antara Marrakesh, Moskow, Dan Spinoza

Edisi: 10/33 / Tanggal : 2004-05-09 / Halaman : 63 / Rubrik : IQR / Penulis : Suyono, Seno Joko , Nugroho, Heru , Rosyid, Imron


Mungkin ini gairah baru. Rabu pekan lalu, Dadaisme, novel karya Dewi Sartika, dan Geni Jora karya Abidah el-Khalieqy, pemenang I dan II sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta 2003, diluncurkan. Mereka anak-anak Internet, anak-anak dunia. Mengandalkan korespondensi dan Internet, tiga perempuan pemenang sayembara tersebut menggunakan latar belakang mancanegara, tanpa pernah menginjakkan kaki di negeri-negeri itu. Abidah el-Khalieqy, juara kedua, bercerita tentang Timur Tengah dari tempat tinggalnya di Jombang. Mereka seperti Karl May. Tapi setting cerita hanya sebagian dari fenomena ini. Majalah ini mencoba mengupas perkembangan novel-novel baru kita, membandingkannya dengan periode 1970-an, dan sosok perempuan dalam sastra daerah.

PERKENALKAN Galih....

Ia dosen di Universitas Gadjah Mada. Dahulu tahun 1990-an tinggal di Moskow. Pernah memiliki pacar asli Rusia bernama Krasnaya. Krasnaya bekerja di Kalinin Bookstore di wilayah Kalinin Prospek. Berdua mereka dari Moskow sering ke St. Petersburg menjenguk nenek Krasnaya. Tapi, di era akhir pemerintahan Gorbachev, terjadilah tragedi itu. Suatu hari di depan pintu panti jompo sang nenek, tergeletak dua bungkusan mayat: mayat Krasnaya dan ayahnya--mereka dibunuh....

Perkenalkan juga Kejora....

Ia lulusan sebuah pesantren di Jawa, aktivis pelbagai kegiatan diskusi. Pengalamannya luar biasa. Ia menjelajah ke kota-kota, masjid-masjid, dan situs-situs kuno di Timur Tengah: Damaskus, Marrakesh, Casablanca, Tangier, El-Shareque, Amman, puing-puing kota Iram. Sering keluar-masuk kampus Universitas Qurowiyyin sampai Universitas Al-Akhawayn. Bergaul dengan mahasiswi-mahasiswi, baik Palestina maupun Yahudi. Hafal lagu-lagu Arab, Suriah, dan Maroko, dari El-Arabi Serghini, Omar Metioui, Jorge Rozemblum, Majida al-Roumi, Mayada el-Hennawi, sampai Rasheed Thaha.

Inilah tokoh-tokoh novel terbaru Indonesia. Kejora adalah tokoh dalam novel Geni Jora karya Abidah el-Khalieqy dan Galih adalah protagonis novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala. Dua sastrawan perempuan ini adalah pemenang kedua dan ketiga penulisan novel Dewan Kesenian Jakarta 2003. Segera khazanah novel Indonesia mengalami perluasan setting. Sementara Nh. Dini pernah membuat novel dengan setting Jepang atau Paris, Bur Rasuanto dengan Vietnam, Ayu Utami dengan New York, dan Fira Basuki memakai setting Singapura, kini giliran Rusia dan Damaskus. "Ada kecenderungan generasi kini semakin menciptakan tokoh-tokoh yang memiliki mobilitas dalam dunia internasional," kata Sapardi Djoko Damono, salah satu anggota dewan juri. Tokoh-tokoh tak lagi terkungkung dalam geografi lokal seperti Siti Nurbaya.

Yang menarik, perluasan lokasi itu bisa diperoleh sepenuhnya dengan riset. Kedua pengarang di atas sama sekali tak pernah ke daerah-daerah yang menjadi lokasi novel mereka. "Saya belum pernah ke Rusia. Saya tertarik mengambil setting Rusia karena bahasanya dinilai banyak orang sulit. Saya sendiri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…