Penolak Bala Pengantin Baru
Edisi: 07/34 / Tanggal : 2005-04-17 / Halaman : 74 / Rubrik : LAY / Penulis : Kalim, Nurdin , Nugroho, Heru C. ,
HARI itu mereka mempersiapkan upacara Bekakak. Pagi baru merangkak tatkala hujan masih merintik di Dusun Gamping Kidul. Tanah basah, udara dingin menusuk. Namun suasana dusun di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, itu telah riuh-rendah. Sejumlah penduduk sibuk luar biasa. Kesibukan berpusat di rumah kepala dusun, Bambang Cahyono, 52 tahun.
Jumat pekan kedua di bulan Maret, di teras rumah, ibu-ibu sibuk menata sesajen dalam beberapa wadah yang terbuat dari anyaman bambu dan daun pisang. Sesajen untuk genderuwo berisi beberapa ayam bakar utuh, penganan kecil, buah-buahan. Sesajen untuk Ki Wirosuto dan Nyi Wirosuto lebih istimewa: ada jagung bakar, jadah bakar, emping melinjo, kopi bubuk, enting-enting, rengginang, singkong bakar, roti tawar, karak (kerupuk nasi), jenang ayu, ditambah beberapa bungkus rokok kretek.
"Sesaji itu merupakan makanan kesukaan Ki Wirosuto sekeluarga ketika masih hidup," kata Cahyono. Siapa Ki Wirosuto?
Alkisah, sekitar tahun 1757, Ki Wirosuto--seorang abdi dalem penongsong (pembawa payung) kesayangan Sultan Hamengku Buwono I--beserta keluarganya meninggal secara misterius. Pada suatu Jumat bulan Sapar menjelang purnama, Ki Wirosuto sekeluarga terkubur reruntuhan gua di Gunung Gamping, tempat mereka tinggal. Tapi jasad mereka tak ditemukan. Masyarakat setempat yakin jiwa mereka masih menghuni gunung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…