Roger Hill: "kalau Perang Kota, Amerika Bakal Keok"
Edisi: 04/32 / Tanggal : 2003-03-30 / Halaman : 42 / Rubrik : WAW / Penulis : Ismartono, Yuli, Bektiati, Bina, Taufik, Ahmad
MUNCUL di ruang Redaksi TEMPO pada pertengahan pekan silam, tampang pria itu biasa saja: seorang Australia berperawakan sedang dengan usia yang mulai baya. Tapi Roger Alexander Hill bukan sekadar "pria biasa". Bertahun-tahun bertugas dalam Komisi Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Irak, dia merekam pengalaman panjang dan unik, yang membuat orang biasa bisa terbelalak mendengarnya. Dia masuk ke Irak saat perang pertama berlangsung. "Saya menyaksikan pengeboman negara ini dalam Perang Gurun Pasir," ujarnya. Selepas perang, Hill dan rekan-rekannya dari Komisi Khusus PBB bertugas menyelidiki senjata-senjata pemusnah massal Irak yang harus dilenyapkan.
Maka menggelandanglah Roger Hill dari istana ke istana, dari satu pabrik senjata ke pabrik senjata lain. Bersama timnya, Hill menelisik di mana kiranya Presiden Irak Saddam Hussein mengumpetkan semua senjata pembunuh massal yang dihebohkan itu. Hasilnya? "Sekitar 95 persen senjata pemusnah massal Irak sudah dimusnahkan. Tapi mereka masih punya sekitar lima persen yang disembunyikan oleh orang-orangnya Saddam," ujarnya kepada TEMPO.
Di Irak, Hill mengaku menyaksikan betapa digdayanya Saddam Hussein dan anak keturunannya. Putra Saddam yang bernama Uday dengan enteng bisa membakar puluhan mobil Ferrari jika hatinya sedang rusuh. Mantan anggota Pasukan Khusus Australia itu pernah memasuki berbagai istana raksasa Saddam, yang sudah kosong-melompong ketika disambangi Tim Inspeksi Senjata PBB.
Mengaku sebagai pencinta perdamaian, Hill menyatakan perang ini barangkali akan menjadi jalan yang jitu untuk menemukan apa yang tidak didapat Tim Inspeksi Senjata PBB: sisa-sisa senjata biologi Irak. Beberapa bulan sebelum ini, Hill berada di Kuwait, Yordania, dan Qatar, untuk membantu pasukan koalisi Amerika Serikat (AS) dan Inggris mempersiapkan perang melawan Irak.
Tugasnya adalah menganalisis dampak penyerangan ke Irak. Juga, soal perilaku rakyat Irak, struktur masyarakat serta aspek-aspek budaya masyarakat negeri itu. Kepada pihak AS dan sekutunya, Hill memberikan masukan tentang kemampuan Irak membuat senjata, daya tahan mereka menahan serangan, serta kemungkinan penggunaan senjata pemusnah massal oleh pasukan Saddam Hussein.
Delapan tahun bertugas sebagai anggota tim inspeksi senjata membuat Hill amat lihai menguraikan detail kekuatan persenjataan Irak berikut senjata pemusnah massalnya. Terakhir, Hill bergabung dengan United Nations Special Commission (Unscom), yang bertugas menghancurkan senjata milik Irak. Komisi khusus ini bersifat multinasional. Terdiri dari 80 ahli senjata dan 15 diplomat, mereka diberi mandat menyelidiki perilaku politik Saddam Hussein. "Kami menerima berbagai intimidasi. Di tengah malam, pintu hotel diketuk dan Anda bisa didorong ke lobi sembari telepon genggam Anda diambil," dia menjelaskan.
Saat berkarier di Angkatan Darat Australia, Roger Hill lebih banyak bekerja di resimen operasi intelijen dan antiteror. Dia bertanggung jawab dalam pengumpulan, analisis, dan data intelijen untuk Departemen Pertahanan serta Departemen Luar Negeri Australia. Hill juga dikenal sebagai anggota Organisasi Keamanan Intelijen…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…