Akhir Kisah Pengagum Jack The Ripper
Edisi: 06/34 / Tanggal : 2005-04-10 / Halaman : 100 / Rubrik : KRI / Penulis : Dewanto, Nugroho , Siswanto, Rachmadi, Raden
TERIAKAN "maling, maling, maling..." pecah di Kampung Kramat Pulo, Jakarta Pusat, Senin sore pekan lalu. Tak berselang lama, beberapa warga dan polisi tampak menggelandang seorang pemuda. Ia mengenakan kaus abu-abu dan celana pendek hitam. Rambut di kepalanya dipotong sangat pendek, hampir pelontos.
Pemuda itu bukan pencuri. Tapi kejahatannya jauh lebih mengerikan. Namanya Ahmad Yusuf, biasa dipanggil Oji. Sore itu ia baru saja datang ke rumah ibunya di kawasan permukiman padat penduduk itu. Sa'diah, sang ibu, mafhum putra sulung kesayangan itu biasanya pulang karena membutuhkan uang.
Hari itu Sa'diah belum memberikan apa yang dibutuhkan anaknya. Dia baru sempat bertanya lantaran heran: mengapa Oji memotong rambutnya sependek itu? Namun sang anak tak menjawab sepatah kata pun. "Dia malah ngeloyor begitu aja," katanya.
Tak dinyana, sore itu juga polisi datang menanyakan keberadaan Oji. Janda beranak sembilan itu mengakui anaknya ada di rumah. Namun, ketika dicari, Oji agaknya berupaya menyelinap dari pintu belakang. Sebuah usaha kabur yang sia-sia. Polisi bersama warga langsung membekuk pemuda lajang berusia 33 tahun itu.
Sa'diah tak pernah tahu anaknya sudah sebulan lebih menjadi buron polisi. Dia menjadi tersangka utama pembunuh Febrina Purnamasari Harahap alias Febi, 11 tahun. Empat puluh hari lalu pelajar kelas VI SD Pamardi Yuwana Bhakti, Pondok Gede, Bekasi, itu ditemukan tewas di sebuah kamar kontrakan dengan kondisi mengenaskan.
Jasadnya ditemukan hampir membusuk terbungkus sehelai kain seprai. Di sekujur tubuh dan bagian kepala terdapat luka bekas benturan. Ada pula bekas-bekas percikan sperma. Berdasar hasil visum, polisi menduga gadis kecil yang malang itu menjadi korban kejahatan seksual.
Polisi sudah mengintai kediaman Sa'diah selama lima hari. Kecurigaan bahwa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…