Panjat Pinang Pemilihan Presiden

Edisi: 05/32 / Tanggal : 2003-04-06 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif, Prasetya, Adi, Lebang, Tomi


SUATU malam di kediaman Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung, Februari lalu. Dengan langkah bergegas, empat pengurus teras Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memasuki kediaman Ketua DPR itu. Mereka adalah Ketua Umum PKB Alwi Shihab, bekas Menteri Pertahanan Mahfud Md., Sekjen Saifullah Yusuf, dan anggota DPR Rodjil Ghufron. Di dalam rumah, Akbar Tandjung menyambut tamunya dengan senyum khas. Di ruang tamu, Alwi Shihab aktif bicara, sementara Akbar Tandjung—ditemani anggota DPR asal Golkar, Yahya Zaini—berulang-ulang mengangguk-anggukkan kepala tanpa banyak omong.

Hari itu ada pesan khusus untuk Akbar. "Kami bersedia menyokong calon presiden asal Golkar," kata seorang sumber PKB yang mengetahui pertemuan itu. Tapi partainya warga jam'iyyah Nahdlatul Ulama (NU) itu mengajukan dua syarat. Pertama, calon presiden asal Golkar itu harus independen alias datang dari luar partai. Nama yang diusung PKB adalah cendekiawan muslim Nurcholish Madjid. Sebelumnya, nama Cak Nur—begitu Nurcholish biasa disapa—memang sudah dibicarakan secara terbatas di kubu Beringin. So, bukan soal baru.

Syarat keduanya menyangkut kalangan sendiri. Mereka minta agar gacoan PKB bisa mengisi posisi wakil presiden. Yang dijagokan tak lain adalah Ketua Umum Pengurus Besar NU, Hasyim Muzadi. "Inilah kesempatan Golkar tampil jadi pahlawan," kata Alwi Shihab seperti ditirukan sumber TEMPO. Kisah pertemuan ini dibenarkan Mahfud Md. "Kalau mau mencalonkan orang independen seperti Cak Nur, Golkar pasti didukung banyak kalangan, termasuk kami," kata Mahfud.

Beberapa hari kemudian, Akbar mengirim seorang kepercayaannya menemui Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur. Tak jelas apakah dalam pertemuan itu tercapai kata sepakat. "Saya kira itu bagian dari penjajakan. Cuma, saya tak tahu apakah Pak Hasyim mau atau tidak. Saya kira beliau tidak gegabah, karena dia kan tokoh non-struktural PKB," ujar sumber itu. Pemimpin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?