Yang Tersisa Dari Palestina
Edisi: 09/33 / Tanggal : 2004-05-02 / Halaman : 141 / Rubrik : KL / Penulis : Ja'far, Muhammad
Muhammad Ja'far *)
*) Penulis adalah pengamat politik Timur Tengah
PEMBUNUHAN Ketua Hamas Syekh Ahmad Yassin sebulan silam, yang didalangi oleh Israel, merupakan indikasi kuat peningkatan intensitas represi terhadap Palestina. Hampir semua pihak dapat mencium aroma gelagat ke arah itu. Tapi bahwa Ariel Sharon melakukan hal itu dengan cara yang ekstrem dan dalam tempo secepat lesatan peluru kendali yang merenggut nyawa Abdul Aziz ar-Rantissi (Ketua Hamas baru, pengganti Yassin) mungkin tidak ada kalangan yang (sempat) memperkirakannya. Kematian Rantissi memang mengejutkan.
Tampaknya, Sharon benar-benar memiliki cara sendiri untuk menghadapi segala bentuk radikalisme yang melanda negerinya dan telah membuat paranoid rakyatnya, terutama yang dilancarkan Hamas. Sharon agaknya tak ingin mengulangi kesalahan fatal para pendahulunya: terpelanting sendiri mengambil sikap "lunak". Dalam kamus politik Sharon, radikalisme harus dihadapi dan ditumpas dengan senjata radikalisme jua. Jika tidak, diri Israel sendiri yang akan menjadi tumbal dan korban.
Atas semua yang terjadi di Palestina akhir-akhir ini,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…