Good Governance Harus Terwujud

Edisi: 06/32 / Tanggal : 2003-04-13 / Halaman : 6 / Rubrik : SUP / Penulis : , ,


Menjadi Bupati Kebumen merupakan suatu perjalanan politik panjang bagi Dra. Rustriningsih, MSi, yang sejak masa kecil sudah senang berdiskusi politik dengan ayahnya. Sebagai Bupati ia kini harus menghadapi sejumlah tantangan dalam upayanya memberantas KKN dan menciptakan Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance). Berikut wawancara dengan Bupati perempuan usia muda dan tampak tetap tegar menghadapi segala tantangan.

Apa tantangan yang Anda hadapi saat bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kebumen?

Pertama, tentu mengatasi anggapan bahwa saya masih terlalu muda (saat itu ia masih berusia 33 tahun, Red) dan perempuan. Masalah gender ini cukup genting, karena pemimpin cenderung dianggap sebagai sosok laki-laki yang sudah cukup berumur. Kondisi ini saya hadapi dengan dukungan masyarakat akar rumput (grass root) yang memang telah lama akrab dengan saya. Dalam waktu singkat saya harus mengkonsolidasikan diri ke PDIP dan seluruh komponen pendukung.

Kasus gender ini digunakan untuk mendiskreditkan kehadiran saya. Namun saya berhasil mengatasinya dengan mengajak saudara M. Nashiruddin AM, sebagai Wakil Bupati. Sebagai seorang ulama dan putra kyai yang terkenal di Kebumen, maka duet kami berhasil memupus anggapan bahwa perempuan tidak pantas memimpin.

Dari delapan pasang calon, dalam pemilihan babak pertama saya memperoleh 17 suara, dan pesaing saya 12 suara. Hal ini memperlihatkan semua unsur PDIP yang merupakan fraksi terbesar (16 anggota) tetap kompak. Pemilihan berikutnya adalah krusial. Masih diperlukan lima tambahan suara lagi untuk memenangkan pemilihan. Saat itu mulai terdengar suara bahwa PDIP pecah. Ternyata kami tetap kompak. Yang masih misterius sampai sekarang adalah tambahan enam suara dari fraksi lain. Tidak jelas dari fraksi mana. Tampaknya ini sudah diatur oleh Allah SWT.

Money politics sering terjadi dalam Pilkada. Bagaimana pengalaman Anda mengenai hal ini?

Memang money politics sangat sulit untuk dibuktikan. Tapi hal ini pula yang membuat kami sampai pada sikap, "kalah tidak apa, asal kalah secara kompak dan terhormat." Saya mengambil sikap itu pada titik-titik terakhir. Kenyataannya lobby tidak mudah dilakukan. Sampai detik terakhir tersebar issue bahwa satu suara dihargai hingga Rp 50 juta. Untunglah komunikasi bias berlangsung sampai ke arus bawah.

Saya memotivasi teman-teman bahwa kita akan melalui perjalanan yang sangat menentukan bagi perkembangan partai dan masyarakat Kebumen itu sendiri. Kalau bisa menang syukur. Kalau kalah, paling tidak yang harus kita pertahankan adalah sebentuk kehormatan. Jangan sampai sesudah Pilkada kemudian PDIP di Kebumen porak-poranda.

Ternyata hasilnya 22 - 20. Saat yang menegangkan adalah saat suara 21-20. Suara terakhir ini akan kemana? Kalau saya sampai mengalami pemilihan yang ketiga kalinya, maka sama saja berarti saya kalah. Dari babak pertama menuju babak kedua saja sudah demikian susahnya mendapatkan tambahan suara.

Apa yang membuat Anda tertantang mengikuti Pilkada ini?

Dilihat dari sisi kepentingan partai, saya sangat marah, karena pada saat itu di beberapa daerah lain calon-calon PDIP banyak yang kalah meskipun Fraksi mayoritas. Waktu itu saya berpikir, apakah memang semua itu bisa diatur dengan uang! Kenyataannya saya menyaksikan hal yang hampir serupa di Kebumen. Ini mendorong saya untuk betul-betul memperjuangkan bahwa hal itu tidak dapat dibiarkan terjadi.

Yang tidak kalah penting adalah kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di tanah kelahiran saya. Jika money politics ini terus dibiarkan, pejabat publik yang terpilih tentu tidak akan memberikannya secara cumacuma. Pasti akan mengambilnya kembali setelah berkuasa. Inilah yang membuat saya semakin serius untuk memenangkan persaingan. Saya sempat ditertawakan oleh Ibu saya, karena persiapan saya beda jauh dari persiapan calon-calon lain.

Tahap awal menjadi Bupati apa tantangan yang harus Anda hadapi?

Tahap pertama tentunya cara bagaimana saya dapat menjadi pemimpin dan diterima di jajaran birokrasi. Tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09

Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…

P
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26

Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…

M
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09

Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…