Kisah Kisruh Dua Bank

Edisi: 08/33 / Tanggal : 2004-04-25 / Halaman : 114 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Rachmadi, Raden , Ihsan, Amal


HARIMAU mati meninggalkan belang, bank ditutup siapa yang ketahuan belangnya? Pertanyaan itulah yang kini bergelayut di sekitar penutupan Bank Dagang Bali dan Bank Asiatic, dua pekan lalu. Kendati berukuran kecil--aset Bank Dagang Bali Rp 1,85 triliun, sedangkan aset Bank Asiatic Rp 1,72 triliun--kedua bank ternyata menyimpan setumpuk masalah.

Penyebabnya adalah tindakan pemilik yang melakukan praktek tercela dalam mengelola bank, dan sebetulnya sudah tercium sejak pertengahan 2001. Sabar Anton Torihoran, Direktur Pengawasan Bank II Bank Indonesia, menuturkan ketika itu pemeriksaan oleh anak buahnya atas Bank Dagang Bali menemukan pengucuran kredit yang melanggar batas maksimum sebesar Rp 240 miliar. Tak hanya itu, ada pula rekayasa pembelian obligasi repo senilai Rp 250 miliar.

Terkejut melihat praktek tersebut, Sabar, yang bertanggung jawab memelototi kinerja bank-bank swasta, langsung memasukkan Bank Dagang Bali dalam pengawasan intensif bank sentral. Ia juga memerintahkan agar masalah tersebut diselesaikan paling lambat Oktober 2001. Namun, bukannya beres, penyelewengan justru kian meriah.

Setahun kemudian, Kepala Kantor Bank Indonesia Denpasar, Lukman Boenjamin, menemukan borok baru berupa kredit fiktif di Bank Dagang Bali. Modusnya berupa penyaluran kredit ke sejumlah perusahaan siluman. Tercatat sebagai pemilik perusahaan-perusahaan itu adalah anggota keluarga I Gusti Made Oka, pendiri sekaligus pemilik Bank Dagang Bali.

"Bahkan nama petugas satpam ikut dicatut sebagai pemilik salah satu perusahaan," ujar Lukman. Padahal, setelah dicek ke lapangan, perusahaan itu tak pernah ada. Waktu itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…