Bubur Asin Biji Asam

Edisi: 05/34 / Tanggal : 2005-04-03 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung , Kustiani, Rini , Sujatmiko


TANGAN Yunep Nomsea, 38 tahun, terampil menelanjangi biji-biji asam yang gosong seusai dibakar. Penduduk Desa Tua Pakas, Koalin, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur itu duduk ditemani dua anaknya, Orlin, 2 tahun, dan Defrit, 4 tahun. Sesekali kedua balita itu menyambar dan mencoba meniru melepas biji-bijian itu dari kulitnya.

Biji asam yang sudah telanjang itu mereka kumpulkan dalam ember yang sebagian telah koyak. Yunep kemudian membawanya ke dalam rumah dikuntit dua anaknya. Di dalam rumah, istri Yunep, Njeme Taupan, 24 tahun, sedang menyusui anak bungsu mereka, Jifran Namsoe, yang baru berumur 45 hari. Sang istri mencomot sebagian biji asam lalu menggorengnya tanpa minyak. Gorengan itu kemudian ditumbuk halus. Tepung biji asam itu kemudian diseduh air panas dan diberi sedikit garam untuk menambah rasa.

Biji asam bukanlah benda asing di rumah itu. Biasanya biji asam bersama putak (batang lontar yang diambil bagian tengahnya) mereka gunakan untuk makanan ayam, kambing, atau babi ternak. Tetapi, sejak sebulan lalu, anak-pinak itu yang melahap makanan ternak ini. Orang tua memakan biji yang masih utuh, sementara anak-anak makan bubur biji asam yang digarami. "Kami tak punya yang lain, jatah makanan ternak ini kita makan sendiri," kata Yunep, ketika…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?