Menyelamatkan Si Raja Rimba

Edisi: 05/34 / Tanggal : 2005-04-03 / Halaman : 60 / Rubrik : LIN / Penulis : Febrian, Raju , ,


DRAMA satu babak itu muncul nun di sudut hutan Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Dalam gelap, seekor harimau melangkah. Matanya menyala-nyala. Tak jauh dari sang raja rimba, sebuah kamera mendeteksi gerakannya. Tiba-tiba, lampu kilat menyala. Kilatan itu memancing amarah sang macan. Sejurus kemudian dia mengendap-endap mendekati kamera dan membungkukkan badan siap menyerang. Plak! Kakinya menyambar kamera itu dan diikuti dengan sebuah gigitan mematikan. Ketika giginya beradu dengan badan kamera, harimau itu baru sadar bahwa yang ia hadapi bukanlah mangsa. Ia pun menghilang di kegelapan hutan.

Serangan terhadap kamera itu adalah serangan bersejarah bagi Taman Nasional Tesso Nilo. Soalnya, selama ini taman nasional itu miskin data tentang harimau di kawasannya. Rekaman kamera jejak yang terjadi Februari lalu itu bisa menjadi bukti bahwa Tesso Nilo yang selama ini dikenal sebagai tempat konservasi gajah, ternyata juga habitat buat harimau. "Senang juga kamera yang kami pasang (ternyata) bisa memotret harimau," kata Sunarto dari World Wild Fund for Nature (WWF) Tiger Project Riau.

Sejak Desember lalu, WWF Indonesia memang punya hajat besar di kawasan yang disebut-sebut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai hutan dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia itu—lebih tinggi ketimbang Gunung Leuser di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…