Mi-17 Tak Mendarat Di Gedung Bundar
Edisi: 05/34 / Tanggal : 2005-04-03 / Halaman : 104 / Rubrik : HK / Penulis : Baskoro, L.R. , ,
KETUA Badan Pemeriksa Keuangan, Anwar Nasution, tak bisa menyimpan rasa penasarannya. Enam bulan sudah, segepok berkas pemeriksaan dari lembaganya telah dikirim ke Kejaksaan Agung. Tapi hingga detik ini tak tampak ada proses lanjutan dari laporan itu. Padahal kasus yang diadukannya itu tak hanya masalah miliaran uang negara, tapi juga menyangkut institusi penting, Departemen Pertahanan. "Masa, Kejaksaan Agung mau lelet terus? Penyidikan kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia berjalan lelet, masa kasus kontrak helikopter itu akan berjalan lelet juga," kata Anwar, Ahad pekan lalu.
Perkara yang membuat mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia itu masygul adalah kasus pembelian empat helikopter jenis Mi-17. Setahun silam kasus ini membuat geger banyak orang. Sejumlah nama pejabat tinggi Departemen Pertahanan dan Keamanan pun ikut terseret-seret. Uang negara, menurut BPK, tergerus sekitar US$ 3,2 juta (Rp 27 miliar). "Karena itu kami ingin secepatnya masalah ini diperiksa," kata Imran, anggota BPK yang khusus menangani Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri, dan Kejaksaan Agung.
Kasus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…