Sebuah Dunia Tanpa Dompet

Edisi: 04/34 / Tanggal : 2005-03-27 / Halaman : 46 / Rubrik : TEI / Penulis : Sholihin, Burhan , Wuragil,

APALAH guna ATM? Jangan pernah tanyakan hal itu kepada Abi Nafla. Pemilik tiga restoran itu mencoret acara pergi ke anjungan tunai mandiri (ATM) dari jadwal rutinnya. Padahal dulu Abi selalu ke mesin uang itu 3 sampai 4 kali sepekan. "Sekarang hampir tak pernah lagi ke ATM. Semua urusan transfer uang, bayar segala macam tagihan, cukup lewat ini," katanya sambil menunjukkan telepon genggamnya.

Di telepon genggam Nokia yang sudah baret-baret dan cuma seharga sekitar Rp 1 juta itulah kini jantung bisnis Abi. Itulah ATM yang selalu menyertainya ke mana saja dia pergi. Seperti yang terjadi siang itu. "Aduh, lupa belum transfer ke Indosat. Bisa gawat nih, order voucher pulsa bisa mandek," katanya sembari menyambar telepon genggamnya. Dia meminggirkan mobil Avanza yang masih baru dan berkilat-kilat, dan mulai memencet-mencet mengetik pesan. Sejurus kemudian, uang Rp 10 juta dari rekeningnya telah berpindah ke rekening Indosat. "Beres, cukup dengan SMS," ujar Abi, yang menikmati sms banking dari Bank Mandiri itu.

Bagi pengusaha berusia 35 tahun itu, sebuah pesan ringkas yang ongkosnya cuma Rp 750 bisa merampungkan aneka transaksi bisnis, mulai dari membayar royalti bulanan waralaba tiga restorannya, menggelindingkan usaha…

Keywords: -

---

Foto Terkait