Hari Purnomo: Saya Tak Berkompeten Membubarkan Tim Terpadu
Edisi: 04/34 / Tanggal : 2005-03-27 / Halaman : 78 / Rubrik : INVT / Penulis :
KETIKA sedang giat mengusut prosedur impor minyak tanpa timbel (unleaded gasoline) Pertamina, Tim Terpadu Bahan Bakar Minyak dibubarkan Presiden pada Mei 2004. Kesimpulan awal Tim Terpadu menyebut ada potensi kerugian negara (Pertamina) senilai Rp 312 miliar dari prosedur impor tersebut. Temuan itu berdasarkan hasil pengecekan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar, SPBU. Premium yang mereka beli dari Pertamina ternyata dijual sebagai pertamax. Sebagian pengusaha nakal itu mengetahui benar bahwa premium yang mereka dapatkan berangka oktan 91, sama dengan angka oktan pertamax yang ditetapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas pada Juni 2001.
Untuk menyulapnya menjadi pertamax, pengusaha nakal itu hanya perlu mengubah warnanya. Dari mana mereka tahu adanya premium istimewa tersebut? Soal lain, pembubaran Tim Terpadu terjadi ketika mereka tengah giat mengusut prosedur impor yang mencurigakan. Dugaan pun muncul: ada pejabat Pertamina yang gerah karena investigasi tersebut. Bahkan, Ketua Tim Terpadu menyebut mantan Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Hari Purnomo sebagai orang yang mengusulkan ide…
Keywords: Penyaluran BBM, Penyaluran Pertamax, Pertamax, Impor BBM, Hadi Purnomo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.