Dikandangkan Ke Lapangan Banteng
Edisi: 07/32 / Tanggal : 2003-04-20 / Halaman : 124 / Rubrik : EB / Penulis : Siahaan, Febrina, ,
LOBI Kementerian BUMN lebih mirip gudang usang. Ruangnya luas, tapi lengang dan muram, dengan langit-langit yang tinggi. Di satu pojok, teronggok sederet sofa dengan sarung cokelat dekil, sobek di sana-sini, dan ditempeli busa ala kadarnya. Sungguh jauh dari citra sebuah instansi yang mengelola Rp 850 triliun aset negara.
Entahlah, apa karena itu Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi jarang datang ke sana. Paling ia mampir sesekali saja, kalau lagi ada rapat. âHabis, Pak Menteri punya kantor banyak, sih,â kata seorang staf mengomentari bosnya.
Yang jelas, bangunan di Jalan Dr. Wahidin, Jakarta, yang sudah sepi gairah itu, kini malah terancam tutup sama sekali. Gemboknya telah disediakan. Itulah Undang-Undang Keuangan Negara, yang dalam dua pekan terakhir ini diributkan Menteri Kwik Kian Gie karena juga dianggap telah melikuidasi lembaga yang dipimpinnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Tak banyak diketahui, peraturan yang baru disahkan Dewan pada 9 Maret itu juga berpotensi melibas habis…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…