Saat Galungan Berimpit Nyepi
Edisi: 03/34 / Tanggal : 2005-03-20 / Halaman : 130 / Rubrik : AG / Penulis : Rulianto, Agung , Agriceli, Hasan, Rofiqi
GALUNGAN kali ini agak berbeda bagi Ida Bagus Surya Manuaba. Jamaknya, dia merayakan dengan memotong hewan dan melancong. Tapi kali ini tumpeng pun tak tersaji di rumah pejabat Pemerintah Daerah Buleleng, Bali, ini Rabu pekan lalu. Bukan soal harga bahan pangan yang melonjak terseret kenaikan harga bahan bakar. "Saya melaksanakan Galungan Naramangsa," begitu alasannya.
Bagi umat Hindu di Bali seperti Manuaba, hari raya Galungan kali ini memang istimewa. Sebab, perayaannya hampir berbarengan dengan hari raya Nyepi, yang menyusul dua hari kemudian. Galungan wajarnya disambut dengan penuh sukacita karena merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Sedangkan Nyepi sebagai peringatan tahun baru Saka 1927 adalah saatnya melakukan "hening diri" dengan cara berhenti sejenak dari rutinitas sehari-sehari, dan umat Hindu wajib menghindari berbagai pantangan. Nah, bertemunya dua hari raya dalam waktu berdekatan ini membuat Galungan disebut Galungan Naramangsa. Siklus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…