Stop Dukung-mendukung

Edisi: 05/33 / Tanggal : 2004-04-04 / Halaman : 42 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Maksum, Dwidjo U. ,


TEBUIRENG mendadak ramai. Pondok pesantren tua di Jombang, Jawa Timur, itu dikunjungi sejumlah kiai kondang dari pelbagai pelosok Indonesia, Rabu pekan silam. Sejak siang, sekitar 50 ulama penting mengalir ke pesantren tempat lahirnya Nahdlatul Ulama (NU) itu. Rata-rata memakai sarung, jas, dan bakiak, tapi juga menenteng telepon genggam.

Sudah lama para kiai itu tak "berkiblat" ke Tebuireng. Maka, begitu tiba, mereka bersegera ke makam tiga pendiri NU: Hadratusyekh K.H. Hasyim Asy'ari, Kiai Wahab Chasbullah, dan Kiai Bisri Syansuri.

Seusai ziarah, mereka berkumpul di rumah Kiai Yusuf Hasyim alias Pak Ud, pemimpin Tebuireng. Mereka duduk berembuk di ruang tamu besar yang sejuk, di bawah potret besar Kiai Hasyim Asy'ari, sesepuh Tebuireng dan peletak dasar perjuangan NU. Berlangsung tertutup, rapat lima jam lebih bersuasana serius. Dari ruangan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?