Kisah Ambalat Di Mulut Meriam

Edisi: 02/34 / Tanggal : 2005-03-13 / Halaman : 106 / Rubrik : HK / Penulis : Kuswardono, Arif A. , Yophiandi, Supriyanto, Agus


SUDAH sepekan lebih ketegangan meruap di Pangkalan Angkatan Laut Tarakan, Kalimantan Timur. Pelabuhan kecil itu kini menjadi pos terdepan operasi pengamanan dari KRI Rencong, KRI Wiratno, dan KRI Nuku, bermuatan pasukan dan senjata lengkap, yang berjaga-jaga mengamankan dua titik penting di perairan Pulau Karang Unarang di Laut Sulawesi. Satu kapal lagi, KRI Karel Sasuit Tubun, kini dalam perjalanan menyusul. "Kita memang melakukan gelaran pasukan sebagai naval diplomacy," kata Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di depan Komisi Bidang Politik dan Pertahanan DPR, pekan lalu.

Bagi Indonesia, inilah "batas kesabaran" dalam masalah perbatasan di Karang Unarang, yang disebut juga sebagai Blok Ambalat dan Ambalat Timur. Laut yang diyakini—menurut hukum Indonesia—masih wilayah Indonesia itu ternyata konsesi dasar lautnya sudah dilego oleh perusahaan minyak Malaysia, Petronas, kepada Shell, raksasa minyak Belanda dan Inggris, 16 Februari silam.

Sebulan sebelumnya, kapal "marin laut" (sebutan untuk kapal Angkatan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…