Buntut Dendam Ogoh-ogoh

Edisi: 10/24 / Tanggal : 1994-05-07 / Halaman : 83 / Rubrik : KRI / Penulis : WY


DI Pura Besakih di kaki Gunung Agung, pada Purnama Kedasa, Senin pekan lalu, ada upacara Betara Turun Kabeh. Pada hari itu "Betara Kalki" juga diturunkan dari Gunung Agung. Ia, istri, dan tiga pengikutnya ditangkap Brigade Mobil Kepolisian Daerah Nusa Tenggara.

"Betara Kalki" itu Wayan Arta, 35 tahun, dituduh menggerakkan sekitar 50 pengikutnya menyerang Banjar Selat, 16 April lalu. Aksi dendam buntut pesta ogoh-ogoh itu merenggut seorang meninggal, enam luka-luka, dan tiga rumah, enam warung, serta tiga sepeda motor dibakar. Arta kabur.

Setelah ditangkap, Arta membantah melarikan diri. "Kami kemari bukan untuk sembunyi, tapi untuk bertapa," katanya. Dengan dalih bersemadi itulah warga Desa Kedampal, Karangasem tak keberatan menyuplai makanan pada mereka kendati harus berjalan lima jam ke puncak Gunung Agung. Di tengah kabut bersuhu 12 derajat Celsius itu, Arta yang mengaku anak "Betara Indra" dan punya nama kebesaran Betara Maha Agung Dalem Maha Wiyasa Indrapati Awatara Kalki Wahana itu dibekuk tanpa perlawanan. Hingga Jumat pekan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…