Jejak Gurandil Di Punggung Pongkor
Edisi: 03/33 / Tanggal : 2004-03-21 / Halaman : 52 / Rubrik : LIN / Penulis : Hidayat, Agus , Purnama, Deffan ,
GERIMIS di pagi itu seperti berusaha menghalangi matahari yang malas-malasan beringsut di ufuk timur. Alam masih belum sepenuhnya terjaga. Tapi di Jalan Cagak, persis di sebuah tikungan di Jalan Raya Bogor - Jasinga, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, warung Ibu Ade sudah ramai. Sopir "odong-odong"--sebutan untuk angkutan omprengan di Bogor--berbaur dengan calon penumpangnya.
Para penumpang datang berkelompok. Selepas sarapan dan membekal makanan secukupnya, odong-odong mengantar mereka ke Dusun Jangkar. Inilah wilayah paling ujung yang bisa dilalui kendaraan butut itu. Di sini, sebuah sungai dan jembatan kayu memaksa penumpang turun. Di seberang sungai berwarna kecokelatan itulah tujuan mereka, Gunung Pongkor. Inilah gunung penghidupan, gunung tempat mereka berharap dapurnya bisa tetap mengepul.
Tersembunyi di kerimbunan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun, di perut gunung yang lebih tepat disebut bukit, itu terkandung berton-ton butiran emas. Ada tiga urat (vein) utama emas di sini: Ciguha, Kubang Cicau, dan Ciurug. Semuanya milik PT Aneka Tambang Tbk., yang resmi mengoperasikan Unit Penambangan Emas Pongkor sejak tahun 1992.
Sejak itu, Kecamatan Nanggung bukan lagi sekadar titik kabur dalam peta. Ia telah menjelma menjadi gula yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…