Secangkir Cappuccino Dan Internet Wi-fi
Edisi: 03/33 / Tanggal : 2004-03-21 / Halaman : 92 / Rubrik : TEI / Penulis : Ritonga, Ucok , Nurhayati , Gunawan, Bobby
PEMBURU Internet itu bernama Onno W. Purbo. Ke mana pun doktor semikonduktor yang juga pakar komputer itu pergi, ia selalu mengendus, mencari-cari, adakah sinyal Internet. Bila ada, ia akan membuka laptop Toshiba Tecra 8000 kesayangannya, lalu tenggelam di dunia maya. Tak ada lagi saat-saat menunggu yang membosankan. "Dari yang gratisan sampai yang bayar, di hotel-hotel di Jakarta atau di berbagai bandara seperti Cengkareng (Jakarta), Ottawa (Kanada), Changi (Singapura), Montreal (Kanada), Osaka (Jepang), semua sudah saya coba," kata Onno, yang menjawab wawancara TEMPO dari bandara di Ottawa.
Berselancar di dunia maya tanpa kabel di bandara, kafe, atau gerai kopi di mal-mal kini bukan hal muskil. Banyak pengelola gedung atau kafe telah menyediakan akses Internet nirkabel. Pengunjung cukup membawa PDA (pocket digital assistant) atau komputer jinjing berkemampuan wireless fidelity (wi-fi). Sembari menyeruput cappuccino panas, mereka bisa membuka Internet untuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Robot Hijau dari Google
2008-02-24Prototipe peranti lunak buatan google diperkenalkan pekan lalu. sejumlah pesaing siap menghadang.
Terkesima Kesan Pertama
2007-03-11Microsoft meluncurkan versi perorangan windows vista. mengandalkan kekuatan antarmuka.