Muhammad Guruh Irianto Soekarnoputra: Mbak Mega Sudah Sudah Mendukung
Edisi: 52/33 / Tanggal : 2005-02-27 / Halaman : 52 / Rubrik : WAW / Penulis : Anom, Andari Karina , Agustina, Widiarsi ,
POLITIK dan tari-menari tentu saja dua dunia yang amat berbeda. Tetapi dua bidang itulah yang kini melebur dalam sosok Muhammad Guruh Irianto Soekarnoputra. Pria ini tak hanya mampu memeriahkan panggung kesenian dengan kelompok Swara Maharddhika, tetapi juga mulai serius memainkan jurus tariannya di panggung politik. Guruh menyatakan diri siap maju ke gelanggang perebutan kursi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam kongres partai berlambang banteng gemuk itu, akhir Maret mendatang.
Putra bungsu Soekarno dengan Fatmawati ini sejatinya bukanlah pendatang baru di arena politik. Guruh beberapa periode menjadi wakil rakyat dari PDIP. Tampaknya dia merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk merintis karier politik lebih tinggi, yakni menjadi orang nomor satu di partai. "Saya ingin sampai ke jenjang tertinggi, Ketua Umum PDIP, hingga ke puncak pimpinan negara." katanya. Guruh sadar, untuk mewujudkan tekadnya itu dia harus siap berhadapan dengan kakak kandungnya sendiri: Megawati Soekarnoputri.
Inilah yang membikin tersentak banyak kalangan. Guruh selama ini dikenal loyal pada Si Mbak. Dia rajin mendampingi Mega saat berkunjung ke daerah-daerah. Bahkan ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melamarnya menjadi Menteri Kebudayaan, Guruh "minta petunjuk" dulu kepada kakaknya itu. Ketika Megawati menyatakan tidak, Guruh tunduk.
Apa yang membuat Guruh memiliki api keberanian untuk berlaga? Guruh mengakui keberanian ini tak lepas dari nama besar Soekarno yang disandangnya. Ia juga menyatakan telah mendapat "restu" dari kakak-kakaknya yang lain. Untuk menggali lebih jauh soal ini, wartawan Tempo Andari Karina Anom dan Widiarsi Agustina mewawancarai Guruh di rumahnya, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, pekan lalu. Berikut petikannya.
Banyak yang meragukan keseriusan Anda maju sebagai calon Ketua Umum PDIP melawan Megawati?
Saya sangat serius, karena saya mengakomodasi aspirasi yang serius. Beberapa saat setelah Mbak Mega dilantik menjadi presiden pada 2001, sudah mulai ada wacana apakah Guruh mau dan bersedia menggantikan Mbak Mega jika dia tak lagi jadi ketua umum. Muncul juga pertanyaan apakah Guruh serius di politik. Banyak yang datang ke saya menanyakan soal itu. Wacana ini makin gencar pada 2004, meskipun sepanjang tahun itu konsentrasi kita…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…