Dari Kengerian Yang Santun
Edisi: 52/33 / Tanggal : 2005-02-27 / Halaman : 64 / Rubrik : FT / Penulis : Kalim, Nurdin , Fadjar, Evieta , Suseno
HARI itu 28 Desember 2004, dua hari setelah tsunami menggulung sebagian Asia. Di atas hamparan lumpur pasir kecokelatan, seorang perempuan meraung sejadi-jadinya. Raut wajahnya yang menempel pada bumi yang keras. Mulutnya menganga. Dengan telapak tangan terbuka ke atas, ia menelungkup tanpa daya. Di sebelahnya tampak lengan sang anggota keluarga yang tewas itu. Itulah duka, ratapan.
Fotografer Arko Datta menyaksikan adegan itu di daerah Cuddalore, Provinsi Tamil Nadu, India. Ia membidikan kameranya. Hasilnya, sebuah ekspresi duka yang liris yang akhirnya dinobatkan sebagai World Press Photo of the Year 2004. Dengan suara bulat, para juri yang terdiri dari fotografer senior kantor berita, majalah, dan fotografer lepas, memilih satu imaji yang dibuat fotografer India yang bekerja untuk kantor berita Inggris, Reuters.
Menurut ketua dewan juri, Diego Goldberg, fotografer lepas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…