Kisah Racun Berkedok Pupuk
Edisi: 52/33 / Tanggal : 2005-02-27 / Halaman : 112 / Rubrik : LIN / Penulis : Wuragil, Dalle, Rumbadi ,
SEBUAH siang penuh kejut di Pulau Galang Baru. Pulau tak berpenghuni yang biasanya dibalut sepi, tiba-tiba kedatangan tamu istimewa: sebuah kapal besar, Winstar dari Singapura. Lambungnya tampak sarat tumpukan karung. Kapal itu merapat di sebuah dermaga sederhana, bukan pelabuhan yang resmi.
Segelintir nelayan terperangah dengan pemandangan ganjil itu. Apalagi, tak lama kemudian, keluarlah orang-orang bertubuh perkasa yang sibuk menurunkan karung-karung berat itu dan membawanya ke tengah hutan. "Satu karung, dua karung, tiga karung," seorang nelayan mencoba menghitungnya. Lama-kelamaan, nelayan itu kewalahan menghitung. Mungkin ratusan atau lebih dari seribu karung. Ada apa ini?
Dari cerita berantai para nelayan, kabar kapal misterius di Pulau Galang akhirnya sampai ke meja Muhammad Guntur, aktivis organisasi nirlaba Lintas Anak Negeri. Mereka pun bermobil sejauh 60 kilometer dari Batam dan menemukan seribuan karung yang, konon, isinya adalah pupuk organik, penyubur tanah. Guntur mengambil con-toh tanah yang ada di karung itu untuk diuji di laboratorium. Hasilnya, mencengangkan: tanah itu mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
Temuan Guntur itulah yang kemudian membuat geger Batam. Diam-diam, pulau tetangga Batam itu ternyata dijadikan tempat pembuangan limbah dari tetangga dekatnya, Singapura. Ini memang bukan kasus pertama (lihat Limbah Datang dari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…