Lelaki Glamor Di Balik Jeruji
Edisi: 52/33 / Tanggal : 2005-02-27 / Halaman : 116 / Rubrik : HK / Penulis : Meuko, Nurlis E. , Ramidi,
WARNA krem gedung yang terletak di persimpangan Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Jakarta Pusat, itu sudah kusam. Kawat berduri berarus listrik menjuntai-juntai di pagar besi di sekitar bangunan tua ini. Sesekali terlihat lelaki gendut berseragam cokelat tua lusuh mengintip dari lubang sebesar kepala manusia di pintu gerbang. Inilah "istana baru" pengusaha Adiguna Sutowo, tersangka pembunuh dan pemilik senjata api ilegal. Nama tempat itu: Rumah Tahanan Salemba.
Penjagaan tempat ini lumayan ketat. Begitu lolos dari pintu gerbang, langsung berhadapan dengan sejumlah penjaga. Dan untuk masuk lebih jauh lagi, satu pintu besi sudah menghadang. Di sana juga ada penjaganya. Di bagian dalam, berdiri tegak pagar besi yang di pucuknya melilit kawat berduri. Di balik pagar ada bangunan bercat abu-abu. Di situlah Adiguna, 47 tahun, dikurung bersama 3.792 tahanan lainnya.
Adik kandung konglomerat Pontjo Sutowo itu menjadi penghuni penjara Salemba sejak dua pekan silam. Penyebabnya, ia dituduh menembak mati Johanes B. Haerudy Natong, 28 tahun, di Fluid Club Hotel Hilton, 1 Januari lalu. Perkara ini disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pekan-pekan ini.
Ketika pertama masuk ke penjara Salemba awal Februari lalu, ia ditempatkan di blok Mapenaling Dua. Di tempat ini hanya ada dua kamar berukuran 10 x 15 meter. Adiguna berimpitan bersama 125 tahanan lain. Kepala Rumah Tahanan Salemba,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…