Membujuk Nu, Sekali Lagi

Edisi: 52/32 / Tanggal : 2004-02-29 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif , Manggut, Wenseslaus , Sudrajat


DARI sebuah pondok pesantren di Kota Malang, Jawa Timur, berita itu menghambur dan menghangatkan jagat politik Indonesia. Presiden Megawati Soekarnoputri bertemu Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi. Mega datang bersama beberapa menteri dan sejumlah petinggi PDI Perjuangan, partai yang dipimpinnya. Sang tuan rumah menyambut bersama 170 ulama. Meriah. Sabtu siang dua pekan lalu itu, selama 15 menit Mega berbicara empat mata dengan Hasyim.

Selain meriah, pertemuan Hasyim dengan Megawati juga penuh aksi saling puji dan gelak tawa. Di hadapan ratusan petinggi Nahdlatul Ulama (NU), Mega berkata, "Pertama kali bertemu Pak Hasyim, saya deg-degan karena mau bertemu Ketua Umum PBNU."

Hasyim tak mau kalah. Ia menyebut hubungan antara keluarga Bung Karno dan warga nahdliyin memang dekat secara personal. Dulu, semasa Orde Baru, Hasyim mengenang, tak banyak orang yang sudi bertahlilan di makam Bung Karno. Para kiai NU di Blitar-lah yang melakukan tahlilan. Hasyim menyebut pertemuan keduanya adalah persuaan dua teman lama.

Dua teman lama itulah yang bikin tensi politik sempat menjulang sepekan terakhir. Merebak kabar bahwa keduanya hendak menyambung pertemanan itu ke Pemilihan Umum 2004 nanti. Mega presiden, Hasyim wakilnya. Sejumlah ulama yang ikut dalam pertemuan di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu percaya bahwa bos "banteng bulat" memang datang meminang Hasyim.

Secara eksplisit, kata Kiai Haji Masdupi Mahfudh yang hadir dalam pertemuan itu, Mega tidak menyampaikan lamarannya secara terbuka. Tapi Rois Syuriah NU Jawa Timur ini bilang, "Secara implisit, yang saya tangkap,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?