Balik Kanan Ke Widya Chandra
Edisi: 51/32 / Tanggal : 2004-02-22 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Manggut, Wenseslaus , Sugiharto, Jobpie , Sudrajat
SEMUANYA berubah menjelang petang. Pukul 15.30, Kamis pekan lalu, suasana di ruang tamu kediaman Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung mendadak meriah. Sebelumnya--ketika pada pukul 10.00 pagi para hakim agung membuka sidang kasasi kasus penyelewengan dana Bulog Rp 40 miliar--seantero rumah tegang senyap. Akbar Tandjung, istri, anak, dan sejumlah pendukung melipat wajah menanti keputusan yang menentukan karier politik sang Ketua DPR.
Tapi pertimbangan hukum yang dibacakan Majelis Hakim Agung mulai menunjukkan tanda-tanda menggembirakan bagi Akbar and the gang. Setiap kali hakim mematahkan pertimbangan pengadilan negeri dan pengadilan tinggi--yang menghukum Akbar dengan kurungan tiga tahun--para petinggi Golkar dan handai-taulan bertempik sorak. Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, Bomer Pasaribu, berkali-kali meninjukan tangannya ke langit. "Yes, yes," katanya berulang-ulang.
Krisnina Maharani, istri Akbar Tandjung, menahan haru sembari sesekali mengusap mata. Akbar, yang duduk di sebelahnya, membatu. Walau wajahnya tak lagi terlihat tegang, matanya terpaku tajam ke layar televisi. Setiap kali hakim agung mematahkan keputusan para hakim di bawahnya, Akbar mengusap wajah sembari melafalkan wirid. Berulang-ulang. Ruangan itu tersaput keriangan.
Saat magrib, keputusan itu akhirnya datang: majelis hakim menyatakan kasasi Akbar Tandjung mereka terima. Artinya, Akbar bebas dari segala hukuman atas kasus yang selama lebih dari dua tahun membetot perhatian publik itu. Pertimbangan hakim pengadilan negeri dan tinggi, bahwa Akbar bertanggung jawab atas penyelewengan dana Bulog, tak digubris kecuali dalam dissenting opinion Hakim Abdul Rahman (lihat Yang Berbeda dari Abdul Rahman). Fakta bahwa uang Rp 40…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…