Matinya Perahu Kematian
Edisi: 51/32 / Tanggal : 2004-02-22 / Halaman : 78 / Rubrik : SN / Penulis : Wiyana, Dwi , Akbari, Rana , Gunawan, Bobby
PERAHU dari anyaman bambu kuning-kecokelatan itu "berlayar" menyusuri jalanan aspal sekitar lima meter. Bukan dikayuh dayung, melainkan diseret tangan-tangan kukuh lebih dari sepuluh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung. Di dalam perahu mereka menaruh beberapa barang seperti patung orang dan patung kepala berbahan dasar anyaman bambu, lesung kayu tua, dan lukisan di atas kanvas berukuran 7 x 14 meter.
Setelah perahu berhenti, tak berapa lama, wuss , terlihat lidah api menjulur dan melumat semua barang di situ. Panas api membakar keteduhan Taman Babakan Siliwangi, Bandung, Kamis pagi dua pekan lalu. Hingga sore, semuanya adem ayem. Protes baru muncul setelah si empunya perahu, seniman kondang asal Bandung,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.