Kuda Lumping Di Jawa, Hobby Horse Di Britania

Edisi: 34/35 / Tanggal : 2006-10-22 / Halaman : 63 / Rubrik : LAY / Penulis : Suyono, Seno Joko , Idayanie, L.N. ,


”…Di rak yang paling bawah ada rak mainan…. Di rak paling atas ada enam boneka…. Sebuah boneka anak besar, pakai baju, kaus dan sepatu, rambut pirang menyala, pakai pita ikat kupu-kupu betulan. Matanya besar bulat, murni dan bulu matanya terlalu panjang. Ia mengucapkan mama dan papa dengan suara berderak kalau seuntai tali ditarik….”

”..Lalu boneka ’Nyonya’, seorang perempuan kenes dewasa pakai gaun panjang dari satin mengkilap, dengan model Paris, rambut disibak tinggi dan di atasnya miring sebuah topi, sebuah payung di tangan. Dia bisa digerakkan berkat sebuah per hingga ia bisa melangkah kaki beberapa langkah, kaku dengan pantat berputar-putar ….”

Petilan di atas diambil dari novel Putri Pulau karya Maria Dermout. Kisah tentang dua orang anak perempuan indo Belanda bernama Nonce dan Roosye, yang hidup di sebuah pulau kecil dikelilingi gelombang Samudra Hindia, di sebelah timur Padang. Setelah orang tua mereka meninggal, mereka pindah ke rumah neneknya di Delft, Belanda. Sang nenek menyiapkan sebuah ruangan bermain dengan aneka boneka. Boneka-boneka khusus yang dipesan dari Belgia….

Tapi betapapun gembira memiliki banyak boneka cantik, mereka selalu terkenang akan pulau indah mereka. Tempat mereka bisa berlarian-larian, bermain-main sepuas hati, hingga dijuluki oleh penduduk pribumi sebagai Ratu Pulau. Kekaguman terhadap alam selalu mewarnai novel yang ditulis para pengarang indo di zaman Hindia Belanda. Maria Dermout sendiri (1888-1962) memiliki ibu berdarah Indonesia. Ia lama tinggal di Jawa dan kepulauan Maluku.

Pameran boneka bertajuk Mysterious Dolls, Old Prints di Erasmus Huis, hingga pertengahan bulan ini, mengingatkan kita akan dunia imajinasi dalam benak Nonce dan Roosye di atas. Pameran ini merupakan koleksi Rudy Corens, 73 tahun, seorang teaterwan boneka asal Belgia yang tinggal di Yogya. Ia dikenal selama bertahun-tahun mengumpulkan boneka-boneka dan mainan anak yang ada di Indonesia antara 1900 dan 1950.

Masa itu memang banyak pejabat Belanda ditugasi di pelosok-pelosok kota di Jawa, Sumatera, Ambon yang sepi terpencil. Sejarawan mencatat aneka kegiatan yang dilakukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…